Sabar Kunci Menuju Kemenangan

Cileungsi, 28 September 2025, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Cileungsi Kidul mengadakan pengajian ranting bulanan yang dilaksanakan di Masjid Al Furqon Kampus E Perguruan Muhammadiyah. Mengangkat tema Sabar Kunci Menuju Kemenangan yang disampaikan oleh Muhammad Kamal Firdaus, S.Pd. Sekretaris Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM). Ia menyampaikan  ibarat orang yang menang di sebuah kompetisi, kemenangan tersebut dari sebuah proses panjang salah satunya adalah dari buah kesabaran.

Allah berfirman dalam surat Ali-imran ayat 200 “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

Ayat di atas berisi perintah kepada orang-orang beriman untuk bersabar, menguatkan kesabaran dan terus sabar dalam kesabaran, bersiap siaga, dan bertakwa kepada Allah agar memperoleh keberuntungan. Ayat ini juga memerintahkan untuk menghadapi musibah dan kesulitan dengan sabar, menjaga perbatasan negeri dari musuh, serta selalu taat kepada Allah dalam segala keadaan agar meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

Allah berfirman dalam surat Al-baqarah ayat 153 “Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Allah zat yang maha mengetahui tentang kadar kebutuhan manusia. Dalam hal meminta pertolongan manusia dianjurkan untuk tidak tergesa-gesa. Ketengan itu datangnya dari Allah sedangkan tergesa-gesa datangnya dari syaitan. Akibat tidak sabar atau tergesa-gesa menyebabkan banyak orang yang tergelincir pada maksiat dan mendatangkan murka Allah SWT.  Ayat ini mengingatkan kepada orang-orang beriman untuk memohon pertolongan dengan sabar dan shalat, karena Allah beserta orang-orang yang sabar. Ayat ini mengajarkan bahwa sabar dan salat adalah dua hal penting sebagai penolong dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup di dunia dan akhirat, serta menunjukkan kebersamaan Allah dengan orang-orang yang teguh dalam kesabaran.

Allah berfirman dalam surat Al-baqarah ayat 155 “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

Ayat di atas mengingatkan kepada kita bahwa Allah akan menguji manusia dengan berbagai cobaan seperti ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan, dan   memerintahkan untuk memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. Ujian ini adalah bagian dari sunah Allah untuk membedakan antara orang yang benar dan berdosa, serta orang yang sabar dan tidak sabar.

Firman Allah dalam surat Az-zumar ayat 10 Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu. Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.

Ayat tersebut memerintahkan umat Islam untuk bertakwa kepada Allah, menjanjikan kebaikan bagi mereka yang berbuat baik di dunia, dan menekankan bahwa bumi Allah itu luas untuk berhijrah jika dibutuhkan. Inti dari ayat ini adalah bahwa orang-orang yang sabar akan menerima pahala tanpa batas dari Allah.

Pada surat Asy-syura ayat 43 “Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia” ayat ini berisi tentang anjuran untuk bersabar dan memaafkan karena tindakan tersebut adalah perbuatan yang mulia dan terpuji, merupakan bagian dari urusan yang patut diutamakan. Ayat tersebut menyatakan, “Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.

Sabar secara bahasa berarti al-habsu yaitu menahan diri. Sedangkan secara syar’i, sabar adalah menahan diri dalam tiga perkara: (1) ketaatan kepada Allah, (2) maksiat (hal-hal yang diharamkan), (3) takdir Allah yang dirasa pahit (musibah). Inilah tiga bentuk sabar yang biasa yang dipaparkan oleh para ulama.

Sabar dalam Ketaatan

Sabar dalam ketaatan kepada Allah yaitu seseorang bersabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah. Dan perlu diketahui bahwa ketaatan itu adalah berat dan menyulitkan bagi jiwa seseorang. Terkadang pula melakukan ketaatan itu berat bagi badan, merasa malas dan lelah (capek). Juga dalam melakukan ketaatan akan terasa berat bagi harta seperti dalam masalah zakat dan haji. Intinya, namanya ketaatan itu terdapat rasa berat dalam jiwa dan badan sehingga butuh adanya kesabaran dan dipaksakan.

Sabar dalam Menjauhi Maksiat

Ingatlah bahwa jiwa seseorang biasa memerintahkan dan mengajak kepada kejelekan, maka hendaklah seseorang menahan diri dari perbuatan-perbuatan haram seperti berdusta, menipu dalam muamalah, makan harta dengan cara bathil dengan riba dan semacamnya, berzina, minum minuman keras, mencuri dan berbagai macam bentuk maksiat lainnya.

Seseorang harus menahan diri dari hal-hal semacam ini sampai dia tidak lagi mengerjakannya dan ini tentu saja membutuhkan pemaksaan diri dan menahan diri dari hawa nafsu yang mencekam.

Sabar Menghadapi Takdir yang Pahit

Ingatlah bahwa takdir Allah itu ada dua macam, ada yang menyenangkan dan ada yang terasa pahit. Untuk takdir Allah yang menyenangkan, maka seseorang hendaknya bersyukur. Dan syukur termasuk dalam melakukan ketaatan sehingga butuh juga pada kesabaran dan hal ini termasuk dalam sabar bentuk pertama di atas. Sedangkan takdir Allah yang dirasa pahit misalnya seseorang mendapat musibah pada badannya atau kehilangan harta atau kehilangan salah seorang kerabat, maka ini semua butuh pada kesabaran dan pemaksaan diri. Dalam menghadapi hal semacam ini, hendaklah seseorang sabar dengan menahan dirinya jangan sampai menampakkan kegelisahan pada lisannya, hatinya, atau anggota badan.

Kesabaran adalah jalan kemenangan karena Allah akan bersama orang-orang yang sabar, memberikan keteguhan iman, keberhasilan melewati ujian, dan ridha-Nya, yang pada akhirnya mengantarkan kepada surga. Kesabaran adalah kekuatan aktif untuk mengendalikan diri dari hawa nafsu, menguatkan tekad dalam menghadapi kesulitan, dan menjadikannya syarat utama untuk meraih pertolongan Allah dan kemenangan hakiki. (PRM Cileungsi Kidul)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *