Duduh Nurzaman : Muhammadiyah Memilih Jalan Dakwah Moderat
Cileungsi – Dalam acara Rapat Kerja dan Workshop Pengembangan Mutu Sekolah Muhammadiyah Cileungsi, Drs. Duduh Nurzaman, M.Pd. Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bogor berkesempatan menjadi pemateri. Ia menyampaikan materi tentang Kepemimpinan dan Ideologi Muhammadiyah pada Jumat (18/7) pagi di Auditorium Universitas Muhammadiyah Cileungsi (UMCI).
Berikut paparan singkat materi yang disampaikan.
Muhammadiyah secara bahasa pengikut Nabi Muhammad Saw. Sedangkan organisasi Muhammadiyah secara istilah merupakan organisasi yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan yang diharapkan dapat menjalankan ajaran Nabi Muhammad Saw.
Lewat pengkajian mendalam dari ayat-ayat Al-Quran, hadits, dan mengamati kondisi masyarakat, K.H. Ahmad Dahlan akhirnya mendirikan organisasi Muhammadiyah yang dilandasi QS Al-imran ayat 104.
Muhammadiyah hadir untuk dapat mengaktualisasikan Islam dalam kehidupan melalui organisasi dengan dilandasan panduan organisasi diantaranya Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM), Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), dan Putusan Tarjih Muhammadiyah (PTM).
Panduan tersebut disusun oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk memudahkan warga Muhammadiyah dalam beribadah dan menjalankan Muhammadiyah. Panduan tersebut sudah berpedoman pada Al-quran dan As-sunnah.
Adanya pemahaman ideologi Muhammadiyah agar kader dapat memahami kedudukan, peran, dan tugas Muhammadiyah sehingga stunting ideologi.
Muhammadiyah dalam berdakwah luwes dan fleksibel, tidak mudah mengkafirkan atau mengharamkan sesama muslim.
Muhammadiyah berprinsip wasathiyah dalam menjalankan dakwah Islam di masyarakat.
Ciri wasathiyah: pertama, berfikiran moderator dengan memperbanyak kajian dan bacaan, serta memperdalam paham agama. Kedua, habluminallah dan habluminannas sejalan seiring dan sebanding. Ketiga, meyakini apa yang kita anggap benar, toleransi pendapat dan pilihan orang lain yg berbeda.
![]()
