Gelar Musyda ke-8 Pemuda Muhammadiyah Siap Bangun Sinergi Mewujudkan Kabupaten Bogor Istimewa

Parung – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kab. Bogor menggelar Musyawarah Daerah ke-8 (Musyda VIII) pada Sabtu (3/2) kemarin bertempat di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat yang beralamat di Jalan Raya Parung Nomor 420.

Mengangkat tema “Pemuda Negarawan, Sinergi Mewujudkan Kabupaten Bogor Istimewa” Musyda VIII berjalan khidmat dan lancar.

Ketua PDPM Jatnika menyampaikan dalam sambutan pembukaan Musyda, bahwa dirinya merasa bahagia karena akan segera menuntaskan amanahnya.

“Saya cukup berhagia, diakhir masa jabatan menjelang purna tugas, Musyda dapat terlaksana dengan baik, disertai dengan banyaknya calon formatur yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan PDPM Kabupaten Bogor,” ungkapnya.

Hadir dalam pembukaan Musyda, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Barat Inding Usup Supriyatna, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kab. Bogor Djoni Gunanto, Ketua DPD KNPI Kab. Bogor Wahyudi Chaniago, Muspika Parung, Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah tingkat Kabupaten Bogor, organisasi kepemudaan (OKP) tingkat Kabupaten Bogor, pada Ketua PDPM Kab. Bogor dari masa ke masa, peserta Musyda yang terdiri dari Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah se-Kabupaten Bogor.

Inding Ketua PWPM Jabar mengajak kepada peserta agar menjadi Musyda ini sebagai ajang silaturrahmi, menyusun gagasan dan program ke depan, menyatukan rasa dan pandangan untuk kemajuan Pemuda Muhammadiyah ke depannya.

Ketua DPD KNPI Kab. Bogor Wahyudi mengapresiasi peran aktif Pemuda Muhammadiyah dalam memajukan pemuda di Kabupaten Bogor dengan berbagai program dan kegiatan positif dan bermanfaat. Ia juga menilai bahwa Pemuda Muhammadiyah selalu siap menjadi mitra kerja sama bersinergi untuk Kabupaten Bogor Istimewa.

Djoni Gunanto selalu Wakil Ketua PDM memberi amanat sekaligus membuka acara. Ia menegaskan agar permusyawaratan berjalan dengan baik, lancar, khidmat dan mengedepankan nilai-nilai dakwah yang sesuai dengan kepribadian Muhammadiyah.

“Kepemimpinan di Ortom ini harus mampu memberi ruang dan kesempatan yang sama bagi semua kader, tidak hanya dipegang oleh orang-orang itu saja, tetapi harus menyebar,” ungkapnya.

Ia juga menekankan, bahwa kepemimpinan itu sifatnya sementara. Yang tidak terpilih menjadi formatur dalam Musyda kali ini harus memiliki prinsip ikhlas dan lapang dada. (red/PDPM)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *