PDM Kab. Bogor Adakan Forum Diskusi Kader Bentuk Komitmen Bermuhammadiyah
Leuwiliang – Sabtu (24/8) kemarin di rumah Ketua PDM Kab. Bogor berlangsung acara perdana Forum Diskusi Kader Muhammadiyah (FDKM). Acara yang diinisiasi oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kab. Bogor dan menjadi bagian dari program MPKSDI (Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani) PDM Kab. Bogor menjadi momentum penting bagi pergerakan dakwah Muhammadiyah di Kabupaten Bogor.
Dihadiri oleh Ketua PDM H. Ahmad Yani dan anggota PDM Kab. Bogor diantaranya Bendahara PDM Zaini Haruman, Wakil Ketua PDM Djoni Gunanto, dan Wakil Ketua PDM Maulana Yusuf. Selain itu dari hadir Ketua MPKSDI PDM sekaligus Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kab. Bogor Muhammad Jatnika Pamungkas, Sekretaris dan anggota MPKSDI, anggota Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PDM, seluruh organisasi otonom (Ortom) tingkat daerah Kab. Bogor yaitu PD ‘Aisyiyah (PDA), PD Nasyiatul ‘Aisyiyah (PD NA), Kwartir Daerah Hizbul Wathan (Kwarda HW), PD Pemuda Muhammadiyah (PD PM), PD Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM), Pimpinan Daerah Tapak Suci Putera Muhammadiyah (Pimda TSPM 194), PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM).
Acara yang dikemas dengan “Ngopi Kader Muhammadiyah” berlangsung lancar dan penuh kekeluargaan. PDM bisa bersilaturrahmi dengan seluruh Ortom tingkat daerah, begitupun Ortom bisa saling silaturrahmi dan saling mengenali masing-masing pimpinan Ortom yang ada.
H. Ahmad Yani dalam sambutan pembukanya menyampaikan bahwa adanya FDKM ini sebagai bentuk silaturrahmi antara PDM dengan Ortom, dan sesama Ortom. Juga untuk memperkuat barisan internal persyarikatan Muhammadiyah di Kabupaten Bogor.
“Saya berharap dengan adanya FDKM dapat mengurangi masalah yang ada, baik diinternal Ortom bahkan mungkin antar sesama Ortom. Dinamika dalam berorganisasi merupakan bagian pendewasaan kader, proses untuk terus tumbuh dan berkembang sehingga Muhammadiyah dapat menyiapkan kader selanjutnya,” ungkap Ketua PDM.
Maulana Yusuf selaku Wakil Ketua PDM yang membidangi MPKSDI pun menuturkan bahwa FDKM ini penting dalam menghidupkan gerakan Muhammadiyah. Harapannya, FDKM ini dapat rutin dilaksanakan.
“Bahkan kalau bisa FDKM ini sebagia rumah atau laboratorium perjuangan kader secara bersama-sama,” ujar Maulana Yusuf.
Pemaparan terakhir yang disampaikan oleh Djoni Gunanto selaku Wakil Ketua PDM yang membidangi Majelis Hukum dan HAM, dan LHKP. Memberikan pencerahan terkait perkaderan, politik dan kebangsaan.
“Bagian dari perkaderan Ortom, adanya Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM) maupun sistem perkaderan di masing-masing Ortom. Harus menjadi dasar pelaksanaan program perkaderan, sehingga tidak boleh ada lagi pengisi materi di perkaderan formal yang tidak mengerti Muhammadiyah,” tegas Djoni yang juga merupakan anggota MPKSDI PP Muhammadiyah.
Djoni mengajak peserta diskusi untuk memahami politik sebagai bagian penting kehidupan individu maupun kelompok atau organiasasi. Urgensi pemahaman politik bagi kader, penting dalam memahami kondisi bangsa. Tidak bisa berpolitik baperan dan terlalu habis-habisan atau fanatik pada satu calon atau pilihannya.
FDKM juga akan menjadi agenda rutin yang digawangi oleh MPKSDI PDM Kab. Bogor dengan 2 macam yaitu khusus dan umum. FDKM khusus bersifat kondisional dan pertemuannya akan lebih intens membahas topik-topik yang kekinian dan hangat dengan beranggotakan terbatas. Sedangkan FDKM umum pertemuan yang dihadiri oleh unsur PDM, majelis/lembaga, pengurus dan anggota Ortom tingkat daerah. (JAT)