Angkatan Muda Muhammadiyah Kab. Bogor Kompak Peduli Bencana
Leuwiliang – Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Bogor turun tangan dalam merespon bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia dengan melakukan penggalangan dana ke jalan pada hari Ahad (17/1) sampai hari Selasa (19/1).
Sebagaimana prinsip peduli bencana, One Muhammadiyah One Respon, Angkatan Muda Muhammadiyah yang terdiri dari organisasi otonom Muhammadiyah tingkat Kabupaten Bogor bersama Lazismu Kab. Bogor, Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah Kab. Bogor, BEM STKIP Muhammadiyah Bogor, dan Komunitas Mahasiswa Pencinta Alam Forestkip melakukan aksi dengan mengajak masyarakat di sekitar Leuwiliang untuk menginfakkan sebagian harta untuk membantu korban yang terkena musibah alam di awal tahun 2021 ini.
“Ikhtiar kita pasca bencana alam adalah berupaya untuk mencari dana (fundraising) untuk disalurkan kepada masyarakat korban bencana alam melalui Lazismu”, ujar M. Jatnika Pamungkas Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kab. Bogor.
Terpantau di lokasi kegiatan, kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kab. Bogor, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bogor, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Muhammadiyah Bogor bersemangat mengajak masyarakat yang melalui jalan raya Leuwiliang maupun yang sedang berbelanja di pasar Leuwiliang untuk peduli meringankan beban para korban bencana.
Selain itu, walau di tengah pandemi covid 19, AMM Kabupaten Bogor dalam kegiatannya tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid 19 yaitu wajib menggunakan masker dan sarung tangan, serta menyediakan hand satizier maupun tempat cuci tangan untuk relawan.
Hal itu senada dengan yang disampaikan oleh Nana Muyana, Ketua Muhammadiyah Covid 19 Command Center (MCCC) Kabupaten Bogor.
“Semua relawan wajib memakai masker dan sarung tangan, juga kami siapkan hand sanitizer maupun tempat cuci tangan. Kami selalu berkoordinasi dengan satgas Covid 19 Kecamatan Leuwiliang terkait kegiatan yang dilakukan ini”.
Bencana alam yang baru terjadi Selasa (19/1) pagi tadi menambah jumlah daerah yang mengalami musibah. Ini perlu perhatian serius pemerintah, organisasi masyarakat, pemangku kepentingan lainnya, serta masyarakat agar sama-sama menjaga alam ini sehingga alam tetap lestari, aman, dan nyaman untuk kita tempati. (Jat)