Ana Widyastuti : Harus Ada Reformasi Pendidikan di Tubuh Muhammadiyah

Cileungsi-Hari Guru Nasional 2016, Pendidikan merupakan komponen terpenting dalam berkehidupan, berbangsa dan bernegara, begitu pula yang dilakukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah cabang Cileungsi. Sejak tahun 1980an, Muhammadiyah Cabang Cileungsi mengawali upaya pergerakan dakwah dengan mendirikan STM Muhammadiyah Cileungsi, yang sekarang lebih dikenal dengan SMK Muhammadiyah 1 Cileungsi. Perjalanan yang cukup panjang itu tentu harus dipahami dengan baik oleh para pengajar, pegawai, maupun pejabat di Amal Usaha Muhammadiyah Cileungsi tentang perjuangan yang cukup keras dilakukan oleh para perintis (pendiri) Muhammadiyah Cileungsi saat itu.

“Seharusnya kader, guru-guru, maupun kepala sekolah itu memahami bagaimana perjuangan kami-kami dulu saat mendirikan sekolah. Tidak ada sedikitpun terbersit pada diri kami saat itu untuk mendapat imbalan, semua saling mendukung baik dari keuangan pribadi, kendaraan pribadi untuk bisa sama-sama mengadakan sekolah Muhammadiyah di Cileungsi” ucap Ir. H. Guntur Prajitno, salah satu perintis Muhammadiyah cabang Cileungsi di sela-sela kesibukannya, Kamis (25/11).

Upaya yang dilakukan oleh para pendiri Muhammadiyah Cileungsi tentu perlu perhatian dan apresiasi yang tinggi dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi saat ini, juga dari kader muda Muhammadiyah Cileungsi. Apresiasi tersebut bisa dalam bentuk penghargaan dengan sikap yang baik terhadap mereka, betul-betul melaksanakan amanah persyarikatan sebagai penerus, pelangsung, dan penyempurna persyarikatan, dari berbagai lini, termasuk reformasi pendidikan di Muhammadiyah Cileungsi.

Seperti yang disampaikan Ana Widyastuti, M.MPd., M.Pd., Ketua Majelis Dikdasmen PCM Cileungsi terkait dengan harus adanya reformasi pendidikan. “Kita ini akan menyongsong kemajuan, tentu akan ada perubahan-perubahan ke arah yang baik. Baik dalam manajemen kepemimpinan maupun pemahaman tentang pendidikan Muhammadiyah yang mengutamakan nilai akhlak, nilai spiritual, dan sikap ilmiah yang luhur. Termasuk dalam hal keuangan harus bisa dipahami oleh para kepala sekolah.” menurutnya dalam diskusi ringan di kantornya yang beralamat di Jalan Anggrek No. 86/1 Perumahan PTSC Cileungsi, Kabupaten Bogor.

“Reformasi pendidikan itu termasuk bagaimana semua guru, kepala sekolah maupun staf pegawai lainnya bisa memahami gerakan Muhammadiyah yang berorientasi pada Islam Berkemajuan. Minimal pengajian rutin Muhammadiyah 80% dari jumlah guru dan pegawai hadir, agar kita bisa mengetahui loyalitas mereka terhadap Muhammadiyah. Jangan sampai pengajian disamakan dengan kegiatan kedinasan lainnya, tidak mungkin yang hadir pengajian diberikan UPD (Uang Perjalanan Dinas).” tambahnya untuk menegaskan kegiatan di sekolah-sekolah Muhammadiyah Cileungsi.

Selamat Hari Guru Nasional 2016, kita songsong reformasi pendidikan Indonesia Berkemajuan. Sehingga, semua pelajar, pengajar, maupun kualitas pendidikan khususnya di Muhammadiyah menjadi manusia teladan dan manusia beradab seutuhnya.

Kontributor: Jatnika

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *