PCM Cileungsi dan Teh Ibu Buka Peluang Kerja Sama Usaha
Bandung – Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat mengadakan silaturrahmi dengan salah satu perusahaan minuman teh di Bandung. Silaturrahmi dilaksanakan di jalan Soekarno Hatta, Bandung pada Rabu (1/5) kemarin.
Peserta pada silaturrahmi tersebut diantaranya Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bandung, PDM Kabupaten Bandung, beberapa perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di lingkungan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Selain itu, PCM Cileungsi secara khusus diundang sebagai satu-satunya perwakilan dari Kabupaten Bogor.
Dalam sambutannya, Sekretaris LPCRPM PWM Jawa Barat, Novi Rizal Umam menyampaikan, “Silaturahmi ini merupakan yang pertama dengan harapan adanya pengembangan pada lini usaha maupun bisnis di PCM dan PRM se-Jawa Barat, dengan diawali PDM dan PCM di Bandung Raya, termasuk PCM Cileungsi yang berada di Kabupaten Bogor.”
Hadir dalam silaturahmi, founder sekaligus owner Teh Ibu, Boni Anggara. Ia menyampaikan bahwa Teh Ibu adalah minuman teh kekinian untuk meningkatkan UMKM yang lebih modern. Targetnya yaitu dapat meluas secara nasional sejajar dengan produk teh nasional yang sudah hadir lebih dulu.
“Kami sudah membuka ratusan outlet dengan Brand Ambassador (BA) Lesty dan Rizky Bilar, serta Aldi Taher. Kami juga siap bersinergi untuk membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak, terutama untuk masyarakat muslim. Dengan pemberdayaan dan kerja sama dengan Muhammadiyah, diharapkan dapat berdampak pada keberkahan”. Ungkap Boni.
Dengan penjelasan tersebut, diharapkan adanya peluang usaha dan peluang terbukanya lapangan kerja baru terutama untuk kader maupun warga Muhammadiyah setelah dibukanya outlet Teh Ibu. Kemudian, sistem kerja sama yang akan dijalin bukan dengan sistem frenchise antara Teh Ibu dengan Muhammadiyah, tetapi Teh Ibu akan memfasilitasi outlet dan memberikan pelatihan calon pramuniaga yang berasal dari lingkungan Muhammadiyah setempat dengan status menjadi pegawai Teh Ibu.
“Sehingga tidak ada kaitan jual-beli dan transaksi uang terjadi di lingkup kerja LPCRPM maupun pimpinan Muhammadiyah setempat. Ini murni dilakukan dari nol oleh pihak Teh Ibu. Namun pimpinan Muhammadiyah yang menyewakan tempat pun akan mendapatkan reward sesuai dengan pencapaian penjualan Teh Ibu”, tegas Novi.
PCM Cileungsi yang dihadiri oleh Ketua Mustopa Idris, Wakil Ketua membidangi MPKSDI dan LPCRPM Nasrulloh Djaelani, dan Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata (MEBP) Muhammad Jatnika Pamungkas, merespon positif peluang kerja sama usaha dengan Teh Ibu.
Mustopa berharap, jika Teh Ibu siap untuk bekerja sama membuka outlet di lingkungan Muhammadiyah Cabang Cileungsi, dapat dikerjasamakan dengan PRM maupun AUM yang ada, serta adanya pemberdayaan kader yang lebih banyak.
“Insyaallah selanjutnya kita akan lakukan MoU antara PCM Cileungsi dengan Teh Ibu,” ucap Mustopa setelah berbincang dengan Boni. (red)