Tanamkan jiwa nasionalisme, SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi kunjungi berbagai Museum

Cileungsi – Cara menumbuhkan rasa nasionalisme bukan hanya disaat sedang memperingati hari bersejarah saja, tapi bisa dilakukan setiap saat dan kapan saja. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan nasionalisme dalam diri sejak dini. Selain cara yang telah disebutkan di atas, ada cara sederhana lainnya, mulai dari bermain game, mendengarkan lagu-lagu sejarah serta mengunjungi museum bersejarah.

Salah satu cara menumbuhkan jiwa nasionalisme pada generasi muda yaitu mengenalkan mereka pada sejarah berdirinya bangsa Indonesia. Mengunjungi museum bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan generasi muda tentang sejarah sehingga dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme pada diri mereka.

Museum Satria Mandala dipilih sebagai destinasi sejarah bagi peserta didik SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi dalam kunjungan yang hari ini Jum’at (14/10). Kunjungan ini bermaksud untuk mengenalkan TNI yang sangat berjasa dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Museum Satria Mandala menyimpan sejarah perjuangan TNI yang disajikan dalam bentuk diorama – diorama atau miniatur tiga dimensi. Terdapat 74 diorama yang menggambarkan peran TNI sejak 1945. Beberapa diorama yang dipamerkan di museum antara lain gambaran Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 hingga penumpasan DI/TII di Jawa Barat Jawa Tengah, Aceh, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi pada tahun 60-an. Museum ini juga menyimpan benda-benda bersejarah milik TNI, seperti senjata berat dan ringan, atribut ketentaraan, panji-panji, dan lambang-lambang di lingkungan TNI. Koleksi tersebut ditempatkan di ruang khusus. Selain itu, ada juga kendaraan perang seperti tank dan panser, dan berbagai jenis pesawat terbang hingga meriam yang dapat dilihat di pameran taman. (wikipedia.org)

Peserta didik tampak begitu antusias mengelilingi setiap sudut museum. Pengalaman mengunjungi museum ini tentu sangat berharga dan memperkaya pengetahuan mereka khususnya dalam bidang sejarah Indonesia. Kunjungan ini sedikit banyak dapat membuat mereka terbuka wawasannya serta membuat kecintaan terhadap bangsa Indonesia ini tertanam dijiwa mereka.

Masjid Istiqlal menjadi tempat peserta didik untuk melaksanakan shalat Jum’at berjamaah. Beribadah di Masjid terbesar di Asia Tenggara ini tentu menjadi pengalaman yang sangat mengesankan bagi mereka. Masjid yang begitu kokoh berdiri ditengah Kota Jakarta ini menjadi wisata religi yang bermanfaat untuk memperkokoh keimanan dihati peserta didik. Mendidik mereka untuk bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Indonesia kekayaan dalam berbagai hal.

Setelah mengunjungi Masjid Istiqlal, peserta didik kemudian mengunjungi Museum Nasional Indonesia atau lebih dikenal dengan nama Museum Gajah.

Museum Gajah banyak mengoleksi benda-benda kuno dari seluruh Nusantara. Antara lain yang termasuk koleksi adalah arca-arca kuno, prasasti, benda-benda kuno lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-koleksi tersebut dikategorisasikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, buku langka dan benda berharga. (wikipedia.org)

Di museum ini Peserta didik SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi dikenalkan dengan benda-benda prasejarah yang ditemukan di Indonesia pada masa lampau. Mereka tampak kagum dengan benda-benda kuno di museum ini. Meski informasi tentang benda-benda kuno banyak tersedia di media sosial namun kesannya berbeda dengan melihat langsung di museum. Inilah yang menjadi salah satu target dari program kunjungan ini, peserta didik dapat memperkaya pengetahuan merek tentang kebudayaan Indonesia. Selain memiliki kekayaan budaya dan alam yang melimpah, Indonesia juga sangat kaya akan koleksi benda prasejarah.

Hari ini akan menjadi cerita berharga bagi seluruh peserta. Kenangan dan pengalaman yang didapatkan akan terasa manfaatnya sampai mereka dewasa.

Kontributor: CL

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *