Pemuda Muhammadiyah Palu Gelar Kajian Islamofobia Bersama Mustofa Nahrawardaya

Palu (Kabar Persyarikatan) – Setelah diadakan kajian umum “Menolak Fitnah! Pesantren Sarang Teroris”, keesokan harinya pada Ahad (14/02/2016), Pemuda Muhammadiyah Palu mengadakan Coffee Morning dan Kajian Bersama dengan tema ‘Islamophobia’.

Acara diadakan setelah sholat subuh berjamaah di Masjid Nurul Iman, Jl. Ramba, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Acara dihadiri oleh para pengurus dan anggota Muhammadiyah Palu dan Pemuda Muhammadiyah Palu, acara pun berlangsung sukses dan berjalan lancar. Sekitar lima shaf jamaah sholat subuh yang hadir memadati masjid Nurul Imam di Jl.Ramba Palu. Beberapa jamaah ada juga baru datang saat sudah dimulai acara.

Dalam kajiannya pagi itu, Mustofa Nahrawardaya sebagai pemateri menyampaikan beberapa bentuk Islamophobia yang ada berawal dari ketakutan kaum barat dan kaum liberal yang tidak ingin peradaban Islam berjaya, karena akan menghalangi kesenangan dan kebebasan mereka.

“Penelitian mereka kira-kira nanti tampaknya umat Islam akan berjaya di antara tahun 2030 sampai 2050. Dalam penelitian mereka umat Islam akan mendominasi dunia ini sehingga mereka berupaya menghentikan sejarah, tapi apakah mungkin sejarah dihentikan,” jelasnya.

Sehingga satu-satunya jalan adalah dengan membuat orang Islam itu citranya jelek supaya perubahan dari aturan barat ke aturan Islam itu tertunda.

Menurut Mustofa, Indonesia dan negara lain di dunia itu mempunyai pilihan yang sangat berat. Yaitu pilihan apakah akan ikut bersama Amerika memerangi teror atau tidak ikut bersama memerangi teror, tapi diperangi Amerika. Indonesia sendiri mempunyai ketergantungan-ketergantungan dengan Amerika, di antaranya operasi penambangan PT. Freeport dan kontrak-kontrak lainnya, sehingga membuat ketakutan-ketakutan tersebut. (Kiblat.net).

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *